Berapakah jumlah penduduk Maluku saat ini?
Berdasarkan hasil Survey Penduduk yang telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020, jumlah penduduk di Provinsi Maluku adalah:
Jumlah Penduduk Laki-Laki: 936,478
Jumlah Penduduk Perempuan: 912,445
Total Jumlah Penduduk Maluku: 1,848,923
Untuk data lengkap semua provinsi dapat mengunjungi halaman Jumlah Penduduk Indonesia berdasarkan Provinsi dan Jenis Kelamin.
Sumber Data: website BPS
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjEzMSMy/jumlah-penduduk-hasil-sp2020-menurut-wilayah-dan-jenis-kelamin.html
Berikut informasi singkat mengenai Provinsi Maluku
Maluku, atau yang dikenal juga dengan nama Kepulauan Maluku, adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian timur Indonesia. Provinsi ini terdiri dari sekitar 1.000 pulau, dengan pulau-pulau utama seperti Ambon, Seram, dan Halmahera.
Sejarah Maluku sangat kaya dan beragam. Sejak zaman prasejarah, Maluku telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat penting. Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan kayu manis sangat berharga dan dicari oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia. Karena kekayaan rempah-rempah ini, Maluku menjadi pusat perdagangan yang sangat penting pada abad ke-16 dan ke-17.
Pada masa kolonial, Maluku menjadi pusat perjuangan antara bangsa-bangsa Eropa. Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke Maluku pada abad ke-16. Mereka mendirikan benteng-benteng dan membangun hubungan dagang dengan penduduk setempat. Namun, pada abad ke-17, Belanda mengambil alih kekuasaan di Maluku dan mendirikan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut.
Selama masa kolonial, Maluku mengalami banyak perubahan sosial dan budaya. Banyak orang dari berbagai bangsa datang ke Maluku untuk bekerja atau berdagang, termasuk orang-orang dari Tiongkok, Arab, dan India. Selain itu, banyak orang dari berbagai suku di Indonesia juga datang ke Maluku untuk bekerja di perkebunan atau sebagai buruh.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Maluku menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, pada tahun 1950, terjadi pemberontakan di Maluku yang dikenal sebagai “Republik Maluku Selatan”. Pemberontakan ini dipimpin oleh sekelompok orang yang ingin memisahkan Maluku dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pemberontakan ini berlangsung selama beberapa tahun dan menyebabkan banyak korban jiwa.
Saat ini, Maluku adalah sebuah provinsi yang indah dan kaya akan budaya. Maluku memiliki banyak tempat wisata yang menarik, seperti pantai-pantai yang indah, pulau-pulau yang eksotis, dan situs-situs sejarah yang menarik. Salah satu tempat wisata yang terkenal di Maluku adalah Taman Nasional Manusela, yang terletak di pulau Seram. Taman Nasional Manusela memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, termasuk beberapa spesies burung yang langka.
Selain itu, Maluku juga terkenal dengan kekayaan budayanya. Maluku memiliki banyak tarian dan lagu tradisional yang indah, seperti tari cakalele dan lagu sajojo. Makanan tradisional Maluku juga sangat lezat, seperti papeda (nasi sagu) dan ikan bakar.
Namun, Maluku juga mengalami beberapa masalah sosial dan politik. Salah satu masalah yang sering terjadi di Maluku adalah konflik antar suku atau agama. Konflik ini sering terjadi karena perbedaan agama atau kepentingan politik. Konflik ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan properti.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat Maluku untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini dan mempromosikan perdamaian dan persatuan di wilayah tersebut. Dengan memperkuat kerja sama antar suku dan agama, Maluku dapat menjadi sebuah provinsi yang damai dan sejahtera.
Secara keseluruhan, Maluku adalah sebuah provinsi yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam. Meskipun mengalami beberapa masalah sosial dan politik, Maluku memiliki potensi yang besar untuk menjadi sebuah wilayah yang maju dan sejahtera. Dengan memperkuat kerja sama antar suku dan agama, serta mempromosikan pariwisata dan kekayaan budaya Maluku, provinsi ini dapat menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik dan sebuah contoh bagi wilayah lain di Indonesia.